Laman

Kamis, 05 April 2012

Rosae Ancient Mystical Order Crucis (Orde Rosicrucian)

Rosae Ancient Mystical Order Crucis (Ordo Kebatinan Purba Salib Mawar), yang disingkat “AMORC.”
Tidak ada konotasi religius yang berhubungan dengan lambang salib mawar ini. Salib yang secara simbolis melambangkan badan manusia dan bunga mawar melambangkan kesadaran individual yang membentang. Bersama-sama, mawar dan salib melambangkan pengalaman dan tantangan hidup yang bijaksana, menurut Rosicrucian.

Dengan lambang dan nama tersebut, AMORC menghadirkan kelompok persaudaraan purba Rosicrucians, mengabadikan tradisi sejati pergerakan Rosicrucian dari masa purba ke zaman ini.
Sejarah Ordo Rosicrucian, AMORC, mungkin dibagi menjadi dua penggolongan: menurut urutan waktu dan tradisional. Sejarah tradisional terdiri dari alegori kebatinan dan legenda yang telah dijaga selama berabad-abad dari mulut ke mulut. Ordo Rosicrucian menurut urutan waktu didasarkan pada tanggal spesifik dan fakta.

Akar Rosicrucian di Dunia Purba
Pergerakan Rosicrucian, berakar dari tradisi misteri, filosofi, dan dongeng dari Mesir kuno (kira-kira 1500 SM). Di zaman dahulu kata “misteri” yang disebut suatu pengetahuan khusus (gnosis), suatu kebijaksanaan rahasia.
Beribu-ribu tahun yang lalu di Mesir Kuno dipilih sekolah atau badan yang dibentuk untuk menyelidiki misteri hidup dan belajar rahasia kebijaksanaan tersembunyi ini. Hanya para siswa yang tekun, yang menunjukkan keinginan besar terhadap pengetahuan dan memenuhi test tertentu saja yang pantas dipertimbangkan untuk dilantik ke dalam misteri ini.

Para anggota pelajar pertama ordo ini bertemu di dalam ruangan yang dikucilkan di dalam kuil tua yang megah, sebagai calon, mereka dibaiat/diinisiasi ke dalam misteri tersebut. Studi kebatinan mereka kemudian mengasumsikan karakter yang lebih tertutup dan dipegang secara eksklusif di dalam kuil yang telah dibangun untuk tujuan tersebut. Bertentangan dengan pernyataan sejarawan, tradisi Rosicrucian menceritakan bahwa piramida Giza tidaklah dibangun sebagai pusara firaun, tetapi benar-benar merupakan tempat studi dan inisiasi kebatinan. Sekolah misteri, setelah berabad-abad, secara berangsur-angsur ditingkatkan menjadi pusat pembelajaran, menarik para pelajar dari seluruh dunia.

Firaun Thutmose III, yang memerintah Mesir dari 1500 hingga 1447 SM, mengatur sekolah esoterik pertama yang mula-mula sekali menemukan metoda dan prinsip yang mirip dengan prinsip dan metoda Ordo Rosi­Crucian zaman ini, AMORC. Dekade Firaun selanjutnya, AMENHOTEP IV dibaiat/diinisiasi ke dalam sekolah rahasia. Firaun ini yang paling mendapatkan pencerahan -menurut Rosicrucian- yang sangat diilhami oleh misteri yang mengajarkan bahwa ia memberi suatu arah baru bagi filosofi dan agama Mesir. Ia mendirikan suatu agama yang mengakui Aton, sang cakra matahari, sebagai lambang tapak kaki dewa, pondasi bagi hidup itu sendiri, lambang cahaya, kebenaran, dan kesenangan, dan mengubah namanya menjadi Akhnaton untuk mencerminkan gagasan baru ini. Dan walaupun agama yang lebih awal didirikan kembali kemudiannya, gagasan kebatinannya ditanamkan ke dalam kesadaran manusia, dan nyala apinya tak pernah padam.
Berabad-abad kemudian, ahli filsafat Yunani seperti Thales dan Pythagoras, ahli filsafat Roma Plotinus, dan yang lainnya, bepergian ke Mesir dan diinisiasi ke dalam sekolah misteri. Kemudian mereka membawa ajaran ini ke dunia barat. Pengalaman mereka adalah catatan pertama dari apa yang segera tumbuh dalam Ordo Rosicrucian. Nama Ordo, seperti yang sekarang dikenal, datang kemudian. Bagaimanapun, Ordo Rosicrucian selalu mengabadikan warisannya dari prinsip dan simbolisme masa lampau.
Awal Permulaan Eropa
Di masa Charlemagne (742-814), ahli filsafat Perancis Arnaud memperkenalkan pengajaran kebatinan ke Perancis, dan dari sana mereka menyebar ke Eropa Barat. Di seluruh Eropa pertengahan, pengetahuan kebatinan sering diletakkan di dalam simbolisme atau disembunyikan dan tersembunyi di dalam nyanyian cinta Troubadours, formula ahli alkimia, sistem simbolis yang dikenal sebagai Caballa, dan upacara Ordo Ksatriaan (Order of Knighthood).

Ketika Renaissance muncul secara tiba-tiba di Eropa dengan suatu kilat dari minat baru di dalam ilmu pengetahuan, suatu penerbitan misterius dicetak pada abad ke-17 di Negara Jerman dan disebut Fama Fraternitatis, digembar-gemborkan suatu minat baru akan Rosicrucianism di seluruh Eropa. Fama memperkenalkan Kristen Rosenkreuz, suatu karakter dongengan yang dikatakan sudah menempuh perjalanan ke pusat pembelajaran di Timur Dekat dan yang mewujudkan penghidupan kembali minat akan studi rahasia dan pembelajaran kebatinan.

Sebagai bagian dari pembaruan besar ini, Sir Francis Bacon (1561-1626), ahli filsafat Inggris, penulis esei, dan negarawan, mengarahkan Ordo Rosicrucian dan aktivitasnya baik di Inggris maupun Eropa.
Menyebrangi Atlantik
Di akhir abad 17, mengikuti suatu rencana yang diusulkan oleh Francis Bacon di dalam ‘The New Atlantis’, suatu koloni dari para pemimpin Rosicrucian yang diorganisir untuk menyebarkan ilmu pengetahuan Rosicrucian di Amerika. Di tahun 1694 mereka melakukan perjalanan yang membahayakan ke seberang Samudera Atlantik di dalam suatu kapal sewaan, Sarah Maria, di bawah pimpinan Johannes Kelpius, suhu agung dari suatu Lodge (Loji) Rosicrucian di Eropa. Berlabuh di Philadelphia, penduduk baru mendirikan perkampungan pertama mereka dan kemudian dipindahkan agak ke barat Pennsylvania ke Ephrata. Komunitas Rosicrucian mempunyai andil besar terhadap kultur Amerika di dalam bidang pencetakan, filosofi, ilmu pengetahuan dan seni. Benjamin Franklin, Thomas Jefferson, dan Thomas Paine telah dengan intim dihubungkan dengan masyarakat Rosicrucian. Sesungguhnya, banyak para Rosicrucian memainkan suatu peran penting dalam alkimia yang besar dan proses sosial mendorong ke arah pendirian suatu bangsa baru.

Di tahun 1909, pelaku bisnis dan ahli filsafat Amerika, H. Spencer Lewis, bepergian ke Perancis, di mana ia diinisiasi ke dalam Ordo Rosicrucian dan bertanggung jawab atas aktifitas Rosicrucian di Amerika. Dengan H. Spencer Lewis sebagai presidennya, Ordo Rosicrucian, AMORC, disatukan di tahun 1915 di New York. Di tahun 1927, markas ordo tersebut dipindahkan ke San Jose, California, lokasi Taman Rosicrucian sekarang ini.

Sepanjang sejarah, menurut klaim Rosicrucian, sejumlah orang terkemuka di bidang ilmu pengetahuan dan tekhnologi telah dihubungkan dengan pergerakan Rosicrucian, seperti
Leonardo da Vinci (1452-1519), Cornelius Heinrich Agrippa (1486-1535), Paracelsus (1493-1541), François Rabelais (1494-1553), Theresa Avila (1515-1582), John of the Cross (1542-1591), Francis Bacon (1561-1626), Robert Fludd (1574-1637), Jacob Boehme (1575-1624), René Descartes (1596-1650), Blaise Pascal (1623-1662), Baruch Spinoza (1632-1677), Isaac Newton (1642-1727), Wilhelm Gottfried Leibnitz (1646-1716), Benjamin Franklin (1706-1790), Thomas Jefferson (1743-1826), Michael Faraday (1791-1867), Ella Wheeler Wilcox (1850-1919), Marie Corelli (1855-1924), Claude Debussy (1862-1918), Erik Satie (1866-1925), dan Edith Piaf (1916-1963).

Warisan Rosicrucian saat ini terdiri dari suatu koleksi pengetahuan yang telah diwariskan dari Mesir Kuno ditambah filsafat Yunani Kuno, dan India. Apa yang mereka sebut sebagai ‘ilmu pengetahuan’, sebenarnya lebih cocok jika disebut mitos dan takhyul, atau mungkin mistik.
Di dalam peradaban Yunani, Mesir, dan Romawi Kuno memang terdapat aliran misteri (école de mysterés) yang bertemu pada konteks suatu ilmu tertentu, gnosis, atau pengetahuan rahasia. Anggota dari aliran misteri ini diterima hanya setelah suatu periode kajian yang panjang dan berbagai upacara inisiasi. Di antara aneka aliran ini, yang dianggap paling awal adalah aliran “Osiris” yang didasarkan pada peristiwa seperti kelahiran, masa muda, pertarungan melawan kegelapan, kematian dan kebangkitan dari dewa ini. Tema-tema ini didramatisasi secara ritual di dalam berbagai upacara yang diselenggarakan oleh pendeta. Dengan cara ini berbagai ritual dan simbol yang ditampilkan jauh lebih efektif karena partisipasi aktual. Gnostikisme semacam ini diteruskan oleh Kristen dengan menganggap Yesus sebagai Putera Tuhan yang lahir, bertarung melawan kegelapan dan maut, dan mengalami kebangkitan, layaknya Horus putera Osiris. Bahkan Kristian merayakan hari-hari upacara pagan yang memperingati lahirnya Sol Invictus si dewa matahari pada tanggal 25 Desember.

Di Indonesia, AMORC sempat membuat beberapa Lodge. Setelah diketahui kesesatannya, Presiden Sukarno melarang organisasi tersebut dan menutup semua lodge AMORC dan Vrimetselarij (Freemasonry). Tetapi kabarnya, saat ini masih ada bangunan-bangunan di Indonesia yang sering digunakan sebagai lodge secara sembunyi-sembunyi oleh para penyembah setan ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar