Laman

Rabu, 24 Oktober 2012

ANALISA STRUKTUR PROGRAM LANJUTAN

I. Struktur Program
A. Struktur Berurutan (Sequence Structure)
• Struktur ini terdiri dari sebuah instruksi atau blok dari instruksi yang tidak mempunyai perulangan atau keputusan di dalalamnya.
• Struktur ini disebut juga struktur urut sederhana (simple sequence structure).
• Setiap baris program akan dikerjakan
secara urut dari atas ke bawah maka hanya ada satu cara memulainya yaitu dari bagian atas, dan cara untuk keluarnya yaitu dari bagian bawah.


Contoh Struktur Berurutan



B.  Struktur Seleksi  (Selection Structure)
• Struktur seleksi untuk melakukan proses pengujian pada kondisi dalam mengambil suatu keputusan.
• Kondisi adalah suatu syarat yang mempunyai nilai True dan False.
• Operator yang digunakan biasanya operator relational.

Ada beberapa macam struktur instruksi IF atau Struktur
Seleksi yaitu:
Struktur seleksi dengan IF
1.   Statement IF berguna untuk memilih satu dari  dua kemungkinan yang ada. Terjadi apabila dihadapkan pada suatu Kondisi dengan dua pilihan BENAR/SALAH.
 


Bentuk Umum:
if  (kondisi)
pernyataan ;




2.   Statement  IF ......     ELSE
 


Bentuk umum  :
if (kondisi)
perintah1;
else
perintah 2;
end-if



3.   Statement  Nested IF
Pernyataan IF yang berada dalam pernyataan IF yang lain.

 
Bentuk umum  :
if (kondisi)
if (kondisi)
else
perintah;
else
if (kondisi)
perintah;
else
perintah;




Selain menggunakan instruksi IF, struktur seleksi juga dapat menggunakan instruksi Switch Case (Seleksi Ganda).
Untuk masalah tertentu instruksi Switch Case lebih memberi kejelasan dibandingkan dengan instruksi IF.

Bentuk Umum :
switch (ekspresi integer atau karakter)

{

case konstanta1:
                perintah;
                break;

case konstanta2:
                perintah;
                break;

default :
                perintah;
                break;

}



C. Struktur Perulangan (Looping Structure)
• Struktur perulangan akan melakukan proses berulang-ulang selama Kondisi bernilai True atau selama kondisi perulangan terpenuhi.
• Dan Kondisi akan berhenti jika hanya keadaan berubah menjadi false atau kondisi perulangan tidak terpenuhi.

Struktur Perulangan terdiri dari :
1.   Statement  While
2.   Statement  Do.....While
3.   Statement  FOR
a.   Statement FOR Positif
b.  Statement FOR Negatif
c.   Statement FOR bersarang (Nested Loop)

1. Statement While
Perulangan akan terus dilaksanakan selama syarat tersebut terpenuhi.
 



Bentuk Umum :
while (kondisi)
pernyataan;






2.  Statement Do.....While
Perulangan akan dilaksanakan terlebih dahulu dan pengujian perulangan  dilakukan belakangan. Paling tidak 1 proses sudah dilakukan.

Bentuk Umum:
do
pernyataan;
while (syarat);





3. Statement  For

Bentuk Umum :
For  (inisialisasi; syarat pengulangan; pengubah nilai)
Inisialisasi           : pemberian nilai awal
pengubah nilai : mengatur naik/turun

Contoh :
Untuk perulangan positif
for  (a =1; a<=10; ++a)

Untuk perulangan negatif
for  (a=10; a>=1; --a)






Nested  For
Perulangan for di dalam perulangan for lainnya.
Bentuk Umum :
For (inisialisasi; syarat pengulangan; pengubah nilai)
{
For (inisialisasi; syarat pengulangan; pengubah nilai)
  {
    perintah ;
  }
}
 

II.  Compiller Dan Interpreter
Source program yang telah ditulis dengan bahasa Pemrograman tingkat tinggi, tidak dimengerti oleh komputer karena komputer hanya mengerti bahasa mesin. Oleh sebab itu source program harus diterjemahkan ke dalam bahasa mesin terlebih  dahulu sebelum dijalankan


Terdapat 2 (dua) jenis penterjemah yaitu:
1.   Compiller
Compiller merupakan penerjemah bahasa pemrograman yang menterjemahkan instruksi-instruksi dalam satu kesatuan modul ke dalam bahasa mesin sehingga dihasilkan suatu file executable.
2.   Interpreter
Interpreter merupakan penerjemah bahasa pemrograman yang menterjemahkan instruksi demi instruksi pada saat eksekusi program.
Interpreter tidak mampu mendeteksi kesalahan logika & hanya mampu mendeteksi kesalahan sintax dan semantik.

Perbedaan kedua penerjemah di atas adalah :

Interpreter
1. Menterjemahkan instruksi per instruksi
2. Source program tidak harus ditulis dengan lengkap
3. Bila terjadi kesalahan interpretasikan, dapat langsung dibetulkan secara interaktif.
4. Tidak menghasilkan obyek  program
5. Tidak menghasilkan executable program karena langsung dijalankan pada saat program diinterpretasi.
6.  Proses interpretasi terasa cepat, karena tiap-tiap instruksi langsung dikerjakan dan  dapat dilihat hasilnya
7.  Source program terus dipergunakan karena tidak dihasilkan executable program.
8.  Proses pengerjaan program lebih lambat, karena setiap instruksi dikerjakan harus diinterpretasikan ulang kembali.
9.  Keamanan dari program kurang terjamin, karena yang selalu digunakan source program.


Compiller
1.  Menterjemahkan secara keseluruhan sekaligus.
2.  Source program harus ditulis dengan lengkap.
3.  Bila terjadi kesalahan kompilasi, source program harus dibenarkan dan proses kompilasi diulang kembali.
4.  Dihasilkan obyek program.
5.  Dihasilkan executable program, sehingga dapat dijalankan di keadaan prompt sistem
6.  Proses kompilasi lama, karena sekaligus menterjemahkan seluruh instruksi program.
7.  Source program sudah tidak dipergunakan lagi untuk mengerjakan program.
8. Proses pengerjaan program lebih cepat, karena executable program sudah dalam bahasa mesin
9. Keamanan dari program lebih terjamin, karena yang dipergunakan executable program.


III. Debugging Dan Bentuk Kesalahan program
Debugging adalah penghilangan semua kesalahan yang ditemukan pada saat pengujian. Kesalahan terjadi karena kecerobohan desain logika dan pengkodean.

Adapun macam-macam bentuk kesalahan program yaitu: 

a. Syntax Error
Bentuk kesalahan program yang disebabkan karena kesalahan di dalam hal penulisan instruksi di dalam program.
Contoh:
-  incude (dalam bahasa C++)
-  retur (dalam bahasa C++)
-  dan lain-lain

b. Run Time Error
Bentuk kesalahan program yang disebabkan karena adanya  proses  arithmathic yang ILLEGAL / tidak bisa diproses.
Contoh:
-  B=(3/0)
-  Akar Minus
-  dan lain-lain

c. Log
Bentuk kesalahan program yang disebabkan karena HUMAN-ERROR-LOGIC (kesalahan logika program yang dibuat oleh programmer)
Contoh:
-  Hasil / output program yang tidak sesuai
-  Kesalahan program yang tidak dapat dideteksi
-  tipe data yang tidak sesuai dengan operasi aritmatika
-  dan lain-lain

Tidak ada komentar:

Posting Komentar